Setidaknya 100 ribu orang hilang di Meksiko, termasuk migran. Ada juga lebih dari 52.000 mayat tak dikenal dalam tahanan pemerintah. Informasi ini disampaikan oleh Washington Office of Latin American Programs (WOLA).
Daerah Teluk Meksiko yang Rawan
“Keluarga dari orang hilang (hanya bisa) berharap bahwa pemerintah Meksiko akan menanggapi dengan cepat laporan tentang orang yang mereka cintai yang hilang,” kata perwakilan WOLA, Maureen Meyer, Jumat (10/3).
Sementara itu, pada 2022, kerabat dari 40.000 orang yang hilang di Meksiko selama bertahun-tahun berjuang untuk menemukan mereka yang hilang, kata Komite Palang Merah Internasional.
Berita viral menyebutkan, wilayah Teluk Meksiko memang rawan. Salah satu wilayah tersebut termasuk negara bagian Tamaulipas, rute terpendek bagi para imigran yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik di Amerika Serikat.
Diduga Jadi Korban Penculikan
Meski rutenya pendek, bepergian di kawasan itu penuh dengan risiko. Meyer mengatakan banyak migran sering menjadi korban penculikan saat mereka melewati daerah tersebut
Akibatnya, negara bagian tersebut memiliki jumlah kasus orang hilang tertinggi ketiga di negara tersebut, menurut data pemerintah.
Pada tahun 2010 saja, misalnya, 72 migran dari Amerika Tengah dan Selatan dibantai oleh kartel narkoba di San Fernando, beberapa jam dari perbatasan Tamaulipas.
Beberapa kuburan massal juga telah ditemukan di negara bagian itu selama bertahun-tahun.
Namun, di tengah masalah tersebut, banyak yang menyalahkan otoritas Meksiko karena lambat menanganinya.
Sumber : Satu Viral