Ayah Shane Lukas, Tagor Lumbantoruan menceritakan detik-detik saat mengetahui anaknya ditahan oleh Polres Jakarta Selatan terkait penganiayaan yang dilakukan Mario terhadap David.
Shane yang saat itu masih berstatus sebagai saksi disebut merasa menyesal karena telah dikelabui oleh Mario Dandy.
“Selasa malam baru di kasih tau dari Polres bahwa anak saya ada di Polres mohon bapak datang, dijelaskan bahwa anak saya saksi di awal saksi, makanya saya juga bingung, anak saya saya tanya ada apa kamu? Ya aku menyesal pak, saya terjerat disini, di kelabui lah, tanpa sepengetahuannya terjadi seperti ini,” ucap Tagor menirukan putranya Shane, dilansir dari Youtube Intens Investigasi.
Selain menyesal dan merasa dikelabui, Shane merasa mentalnya takluk oleh Mario karena adanya perbedaan status sosial dan finansial.
Beda Status Sosial dan Finansial
Hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Shane, Happy Sihombing.
“Jadi Shane ini, itu ada ketaklukan mental ya, karena si Mario ini dia itu status sosialnya itu fakta ya tidak terbantahkan status sosial dan finansialnya jauh dari si Shane,” kata Happy.
Awal mula Shane Lukas kenal dengan tersangka lainnya, Mario Dandy dan Agnes Gracia atau AG juga diceritakan oleh Tagor.
Adalah salah satu teman baik Shane yang mengenalkan Shane ke Mario. Sementara Shane baru mengenal Agnes saat tiba di TKP.
“Jadi David ini pun gak dikenal anak saya, Mario ini dikenalkan dari temen baiknya anak saya, karena Mario ini ingin berfoto, karena teman baik anakku ini ada bakat fotografer, itu aja awalnya, jadi temen baik anakku ini dikenalkan lah sama Mario, itu awalnya perkenalannya dengan Mario,” jelas Tagor sambil menambahkan bahwa Shane sudah jarang bertemu dengan Mario akhir-akhir ini.
“AG enggak, gak kenal, sesudah beretemu di TKP dikenalkan sama Mario” jelas Tagor lagi.
Shane Lukas juga sempat bercerita kepada sang ayah, bahwa dirinya tidak ikut melakukan penganiayaan terhadap David.
Hal itu disampaikan Tagor saat ditemui para wartawan pasca rekonstruksi kasus penganiayaan David.